Rabu, 12 Januari 2011

Petani Diharap Makin Hati-hati pada Herbisida Roundup

oleh : Mediyansyah, 16-Feb-2009, 15:32:10 WIB

Kabar Indonesia  - Para Ilmuwan menemukan Herbisida Roundup dalam kadar yang sangat kecil pun dapat membahayakan dan mematikan sel manusia. Dr Mae-Wan Ho dan Brett Cherry, di industri Biologi Caen, Prancis, mengatakan bahwa empat formula herbisida glyphosate dari Roundup yang diproduksi Monsanto, sangat beracun terhadap sel manusia, walau ini telah diencerkan jauh di bawah konsentrasi yang disarankan oleh untuk penggunaan pertanian.

Empat jenis herbisida Roundup adalah formula campuran bahan glyphosate dengan berbagai bahan "adjuvant" (adjuvant adalah 'booster' yang ditambahkan ke dalam untuk meningkatkan efek bahan aktif herbisida).

Sekarang ini, formula Roundup berada di "papan atas" dunia sebagai herbisida bebas, dan peranannya terus meluas. Karena terutama diaplikasikan pada lebih 75% dari tanaman modifikasi-genetika yang memang direkayasa tahan pada herbisida Roundup (Roundup tolerant).

Pencemaran Utama di Sungai
Di Indonesia, herbisida Roundup ini digunakan secara luas oleh petani kita untuk membunuh tanaman liar. Pemasaran racun gulma ini begitu bebas dan luas, sehingga mudah ditemukan hingga ke warung-warung kecil dipedesaan. Sejak sistem TOT (Tanpa Olah Tanah) diperkenalkan kepada petani Indonesia, penggunaan herbisida menjadi sangat populer di kalangan petani.
Sementara itu, ISIS (Institute of Science in society, Innggris) melaporkan bahwa glyphosate dan metabolisme utamanya asam aminomethylphosphonic (AMPA) adalah pencemar utama di sungai-sungai utama dunia. Sementara adjuvant, sering tidak dapat dihitung keberadaannya di lingkungan, bahkan adjuvant biasanya dianggap 'rahasia' dan dilindungi oleh sebagian rahasia dagang.

Diantara adjuvant yang ada, yang utama adalah lemak polyethoxylated amine (POEA). POEA digunakan sebagai surfactant (bahan pemicu/pengaktif) dalam pormula Roundup, untuk meningkatkan daya larut dan penetrasi ke tanaman.

Pembunuh Jaringan Sel Manusia

Sel manusia yang diuji oleh Onstitut Biologi Caen, adalah sel jaringan utama HUVEC dari umbilical cord vein epithelium (organ pembunuh darah), rangkaian sel 293 ginjal, dan rangkaian sel JEG3 tembuni. Semua sel mati dalam waktu 24 jam sesudah terpapar formula Roundup.

Dalam Studi yang dilakukan, semua formula Roundup telah diuji pada konsentrasi 10 ppm (bagian per sejuta), hingga 2 persen dari rekomendasi Monsanto untuk penggunaan di lingkungan pertanian. Ini berarti bahwa formula Roundup itu diencerkan hingga 100.000 kali atau lebih dari yang biasa disemprot pertani dilahan.

Formula Roundup berupa variasi bahan-bahan aktif glyphosate : Roundup Express 7,2 g / L (R7.2); Roundup Bioforce, 360 g / L (R360); Roundup Grand Travaux, 400 g / L (R400), dan Roundup Grand Travaux 450 g / L (R450), glyphosate, AMPA, dan POEA.

Para peneliti menemukan bahwa keberadaan dari bahan-bahan kimia lainnya di formula Roundup, seperti POEA, sebenarnya membesarkan dampak racun glyphosate.

Toksisitas formula Roundup menjadi tidak proporsional dengan jumlah glyphosate yang terkandung, kemungkinan besar disebabkan POEA dan bahan lain yang ada disemua formula. POEA sendiri jauh lebih beracun dari pada formula Roundup, sedangkan AMPA lebih beracun daripada glyphosate.
Perlu diketahui pula, formula Roundup adalah "Turunan Langsung" dari formula agent-oranye yang pernah digunakan oleh tentara Amerika Serikat, untuk menyemprot hutan-hutan Vietnam, agent-oranye digunakan untuk membunuh pohon-pohon dan semak yang perkirakan tempat bersembunyi gerilyawan Vietkong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar