Jumat, 11 Februari 2011

1 Ha Kacang Panjang Organik

Kondisi Tanaman Kacang Panjang unur 30 hari (Pupuk dasar menggunakan Pupuk Kompos Bokashi, per 7 hari di semprot Pupuk Bio Organik Herbafarm meskipun 14 hari kekeringan tanaman masih tetap  segar)

Secara Rutin penyemprotan Herbafarm dilakukan setiap 7 hari sekali dengan dosis 6 tutp botol per tengki 14 liter.. waktu penyemprotan setelah pukul 16.00 sore. ( Tampak dlm poto Bp. Suhendi sedang melakukan penyemprotan larutan Herbafarm).

Sabtu, 29 Januari 2011

Presentasi Herbafarm di Aula GOR, di acara rembug tani 7 Kecamatan.

H. Uun Ahmad Muslih & Ir. Yayan Suhendi (Team Laskar Herbafarm / Pupuk Bio Organik Herbafarm - Nutrend Sidomuncul) dgn PPL Kab. Subang) (foto dok. Laras)

Suasana Diskusi Ketua Poktan (7 Kecamatan) di Ruang GOR Jalan Cagak, Subang beserta PPL & Team Laskar Herbafarm Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian GO ORGANIK....(foto dok. Laras)

Jumat, 28 Januari 2011

Padi pola Tanam SRI dengan pupuk bio organik Herbafarm - Desa Gombong Kec. Rawa Merta - Karawang

Umur padi 35 hari, 2 x aplikasi herbafarm pada saat umur 10 HST dan 20 HST.

Warna daun Hijau muda dan Sehat

Jarak tanam 30x30 cm Legowo 5

Jumat, 14 Januari 2011

Pola Tanaman Padi Organik.

1. Pengolahan Tanah
 
Tanah
di bajak (disingkal) atau di cangkul
Pemupukan Organik kompos/Bokashi 1-3 ton/ha sebagai pupuk dasar.
Setelah tanah diratakan semprotkan larutan Bio Organik Herbafarm 1 tutup btl / 2 ltr air, lahan dijemur (di keringkan) minimal 3 hari sebelum ditanam, buatlah parit di bagian pinggir dan tengah tiap petakan sawah untuk memudahkan pengaturan air.

2. Persiapan Bibit

Kebutuhan benih untuk tanaman padi  adalah 10 - 20 kg per hektar lahan.
Benih sebelum disemai diuji dalam larutan air garam, biji yang terapung singkirkan sementara yang tenggelam (yang berisi padat) untuk dijadikan benih.
Rendam dalam larutan Probiotik (BIO ORGANIK Herbafarm) 1 - 3 jam dosis 1 tutup btl  dicamapur air 3-5 liter, kemudian diperam sampai keluar akar 1 mm lalu di semai pada lahan yg sudah disediakan.
3. Penanaman
Bibit siap dipindahkan ke lahan setelah mencapai umur maksimal 12 – 17 hari setelah semai. Sistem tanam tunggal, yaitu satu lubang tanam diisi satu atau dua bibit padi, agar padi tidak berebut hara. Selain itu, bibit ditanam dangkal, yaitu pada kedalaman 2—3 cm dengan bentuk perakaran horizontal (seperti huruf L).
Jarak tanam lebar, 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 30 cm. 

Lebih diutamakan dengan mengunakan legowo 2, 3, 4, atau 5 ( 100 cm ditanami 5 baris 25x25 cm,  50 cm kosongkan. fungsinya untuk penyinaran matahari (potosintesis secara maksimal, pengaturan air dan penyemprotan, serta akar dapat menyerap hara secara maksimal, jumlah anakan lebih banyak).
 
Contoh Legowo 4, lahan diairi jika akan dilakuan penyiangan.
 

4. Pemupukan Setelah Tanam

Pemupukan dalam jumlah terbatas tapi rutin antara 5 – 14 hari, Pada masa vegetatif yaitu masa pertumbuhan akar dan anakan (umur padi 1 - 30 HST) mulai umur 7 atau 10 HST, 1 bln 4 x aplikasi, berikan pupuk Cair  Bio Organik Herbafarm secara berkala dan Pemupukan tambahan pada fase Generatif yaitu masa primordia & masa pengisian buah. (dosis standar 2 tutp botol di larutkan dgn 2 liter air)
5. Pengelolaan Air, Penyiangan & Pemupukan.
Proses pengelolaan air dan penyiangan dalam metode Tani padi organik dilakukan sebagai berikut :
      Ketika padi mencapai umur 1- 8 hari sesudah tanam (HST), keadaan air di lahan adalahmacak-macak”.
     Sesudah padi mencapai umur 9-10 HST, air kembali digenangkan dengan ketinggian 2-3 cm selama 1 malam saja. Ini dilakukan untuk memudahkan penyiangan tahap pertama. Semprotkan Pupuk Bio Organik Herbafarm tahan ke 1. Setelah penyiangan.
     Setelah selesai disiangi, sawah kembali dikeringkan sampai padi mencapai umur 18 HST. Semprotkan Pupuk Bio Organik Herbafarm, tahap ke 2  pada umur padi 15 HST.
    Umur 19-20 HST sawah kembali digenangi untuk memudahkan penyiangan tahap kedua. Pertahankan air selalu macak-macak, dan  semprotkan  Pupuk Bio Organik tahap ke 3.  &  penyemprotan tahap ke 4  pada saat umur padi 25 HST.
     Selanjutnya Semprotkan Pupuk Bio Organik Herbafarm tahap ke 5 pada saat umur padi 40 HST.  
       Setelah padi berbunga, sawah diairi kembali setinggi 1-2 cm dan kondisi ini dipertahankan sampai padimasak susuSemprotkan Pupuk Bio Organik Herbafarm tahap terakir. Hal ini dilakuan agar bulir padi berisi penuh, lebih jernih dan bobot lebih berat. (± 15-20 hari sbl panen).
Kemudian sawah kembali dikeringkan sampai saat panen tiba. 
 Penyiangan rumput dilakukan dengan garuk yang berputar agar airasi (penyerapan oksigen & Nitrogen) kedalam tanah secara maksimal, yang akan ikat oleh mikroba Azosprilum, sp. penambat Nitrogen non simbiotik.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Pengendalian hama dilakukan dengan sistem PHT ( Pengelolaan Hama Terpadu). Memperhatikan unsur-unsur dalam agroekosistem : matahari, tanaman, mikroorganisme, air, oksigen, dan musuh alami.

Cara yang dilakukan petani misalnya dengan menggunakan Pestisida Organik berupa ramuan yang diolah dari bahan-bahan alami dan musuh alami yang berasal dari jamur dan virus untuk menghalau hama, seperti wereng, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus & burung. 
Hasil panen meningkat 1,5 ton di pemakaian pertama pupuk Herbafarm, luas lahan 10.400 m2 biasanya mendapat hasil 7 ton, dengan menggunakan pupuk kimia 5 - 7 kwintal. Setelah menggunakan Herbafarm pupuk kimia 2 kwintal, Herbafarm 5 btl (5 x Aplikasi) di semprot setelah umur 10 HST. Hasil mendapat 8,5 ton. ( petani Bp. Aceng Kp. Ranggon - Karawang - Jawa Barat).

Rabu, 12 Januari 2011

Petani Diharap Makin Hati-hati pada Herbisida Roundup

oleh : Mediyansyah, 16-Feb-2009, 15:32:10 WIB

Kabar Indonesia  - Para Ilmuwan menemukan Herbisida Roundup dalam kadar yang sangat kecil pun dapat membahayakan dan mematikan sel manusia. Dr Mae-Wan Ho dan Brett Cherry, di industri Biologi Caen, Prancis, mengatakan bahwa empat formula herbisida glyphosate dari Roundup yang diproduksi Monsanto, sangat beracun terhadap sel manusia, walau ini telah diencerkan jauh di bawah konsentrasi yang disarankan oleh untuk penggunaan pertanian.

Empat jenis herbisida Roundup adalah formula campuran bahan glyphosate dengan berbagai bahan "adjuvant" (adjuvant adalah 'booster' yang ditambahkan ke dalam untuk meningkatkan efek bahan aktif herbisida).

Sekarang ini, formula Roundup berada di "papan atas" dunia sebagai herbisida bebas, dan peranannya terus meluas. Karena terutama diaplikasikan pada lebih 75% dari tanaman modifikasi-genetika yang memang direkayasa tahan pada herbisida Roundup (Roundup tolerant).

Pencemaran Utama di Sungai
Di Indonesia, herbisida Roundup ini digunakan secara luas oleh petani kita untuk membunuh tanaman liar. Pemasaran racun gulma ini begitu bebas dan luas, sehingga mudah ditemukan hingga ke warung-warung kecil dipedesaan. Sejak sistem TOT (Tanpa Olah Tanah) diperkenalkan kepada petani Indonesia, penggunaan herbisida menjadi sangat populer di kalangan petani.
Sementara itu, ISIS (Institute of Science in society, Innggris) melaporkan bahwa glyphosate dan metabolisme utamanya asam aminomethylphosphonic (AMPA) adalah pencemar utama di sungai-sungai utama dunia. Sementara adjuvant, sering tidak dapat dihitung keberadaannya di lingkungan, bahkan adjuvant biasanya dianggap 'rahasia' dan dilindungi oleh sebagian rahasia dagang.

Diantara adjuvant yang ada, yang utama adalah lemak polyethoxylated amine (POEA). POEA digunakan sebagai surfactant (bahan pemicu/pengaktif) dalam pormula Roundup, untuk meningkatkan daya larut dan penetrasi ke tanaman.

Pembunuh Jaringan Sel Manusia

Sel manusia yang diuji oleh Onstitut Biologi Caen, adalah sel jaringan utama HUVEC dari umbilical cord vein epithelium (organ pembunuh darah), rangkaian sel 293 ginjal, dan rangkaian sel JEG3 tembuni. Semua sel mati dalam waktu 24 jam sesudah terpapar formula Roundup.

Dalam Studi yang dilakukan, semua formula Roundup telah diuji pada konsentrasi 10 ppm (bagian per sejuta), hingga 2 persen dari rekomendasi Monsanto untuk penggunaan di lingkungan pertanian. Ini berarti bahwa formula Roundup itu diencerkan hingga 100.000 kali atau lebih dari yang biasa disemprot pertani dilahan.

Formula Roundup berupa variasi bahan-bahan aktif glyphosate : Roundup Express 7,2 g / L (R7.2); Roundup Bioforce, 360 g / L (R360); Roundup Grand Travaux, 400 g / L (R400), dan Roundup Grand Travaux 450 g / L (R450), glyphosate, AMPA, dan POEA.

Para peneliti menemukan bahwa keberadaan dari bahan-bahan kimia lainnya di formula Roundup, seperti POEA, sebenarnya membesarkan dampak racun glyphosate.

Toksisitas formula Roundup menjadi tidak proporsional dengan jumlah glyphosate yang terkandung, kemungkinan besar disebabkan POEA dan bahan lain yang ada disemua formula. POEA sendiri jauh lebih beracun dari pada formula Roundup, sedangkan AMPA lebih beracun daripada glyphosate.
Perlu diketahui pula, formula Roundup adalah "Turunan Langsung" dari formula agent-oranye yang pernah digunakan oleh tentara Amerika Serikat, untuk menyemprot hutan-hutan Vietnam, agent-oranye digunakan untuk membunuh pohon-pohon dan semak yang perkirakan tempat bersembunyi gerilyawan Vietkong.

Sabtu, 08 Januari 2011

Nutrend Herbafarm Solusi kelangkaan Pupuk

Nutrend Herbafarm Bio Organik solusi kelangkaan pupuk dan penghematan biaya pertanian. (TEKHNOLOGI MIKROBA).
      Menggunakan teknologi ini dapat menghemat penggunaan pupuk kimia sampai 50% sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk. Mikro organisme yang terdapat dalam Nutrend Bio Organik Herbafarm bisa mengikat nitrogen, melepaskan unsur hara yang terikat pada mineral liat tanah, sehingga unsur hara tanah bersifat makro dan mikro tersedia bagi tanaman. Membantu meningkatkan proses fotosintesa tanaman, sehingga proses pematangan buah menjadi sempurna.
Mikro organisme tanah merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesuburan tanah. Sebagian besar pertumbuhan tanaman tidak lepas dari mikro organisme tanah. Tanaman bisa tumbuh dengan baik jika mempunyai hubungan simbiosis mutualisme dengan mikro organisme.,
     Fungsi lain mikro oganisme dalam tanah adalah menguraikan bahan kimia yang sulit diserap menjadi bentuk yang mudah di serap oleh tanaman. Mikro organisme ternyata mengeluarkan suatu jenis zat yang berfungsi untuk memperlancar penyaluran hara dan air dari akar ke daun. Zat yang dikeluarkan mikro organisme ini dapat membantu penyebaran air dan nutrisi di seluruh permukaan daun. Keadaan ini akan meningkatkan produktivitas tanaman, karena penyaluran air dan nutrisi dapat berjalan lancar. Namun demikian perlu diingat  tidak semua mikro organisme bermanfaat, ada mikro organisme yang merugikan.
     Mikroba dalam Nutrend Herbafarm Bio Organik merupakan mikroba pilihan yang di seleksi melalui proses penelitian yang ketat. sehingga mikroba ini akan memberi hasil yang optimal.
  
 Apa saja mikroba dalam Nutrend Herbafarm Bio Organik ?
1. Azotobacter sp.
      Berfungsi untuk melindungi atau menyelimuti hormon tumbuh yang terdapat dalam Nutrend Herbafarm Bio Organik dan juga  berfungsi sebagai mikroba penambat N  ( nitrogent) dari udara bebas. Mikroba ini membantu kita bisa menghemat pupuk urea sampai 50%. Sedangkan Mikroba Azospirilum, sp. sebagai penambant N non simbiotik bisa digunakan untuk semua jenis tanaman.

2. Mikroba Selulolitik. Menghasilkan enzim selulos yang berguna dalam proses pembusukan bahan organik.
       Salah satu masalah yang sering di temui ketika menerapkan pertanian organik adalah kandungan bahan organik dan status hara yang rendah. Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghancuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang ternak tidak bisa langsung diberikan ke tanaman, limbah organik harus di hancurkan / di komposkan  terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat di serap oleh tanaman.
3. Proses pengkomposan alami memakai waktu yang sangat lama, berkisar antara 6 bulan hingga setahun sampai bahan organik tersebut benar benar tersedia bagi tanaman. Proses pengkomposan dapat di percepat dengan menggunakan mikroba penghancur
( dekomposer ) yang berkemampuan tinggi. Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Dipasaran saat ini banyak tersedia produk-produk biodekomposer untuk mempercepat pengkomposan.
4. Mikroba pelarut fospat. Berpungsi untuk melarukan Fosfat
        Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral    tanah  menjadi seyawa  yang mudah di serap oleh tanaman.
Selain itu dapat membantu proses dekomposisi. psudomonas sp dapat menghasilkan enzim pengurai yang di sebut lignin dan berpungsi  juga untuk memecah mata rantai dari zatzat kimia yang tidak dapat terurai oleh mikroba lain nya.

5.  Lactobacillus  sp
           Berpungsi untuk membantu proses fermentasi  bahan organik  menjadi  seyawa-senyawa asam laktat  yang dapat di serap   tanaman.
6. Pseudomonas  sp. (pengurai  pestisida)
          Merupakan  mikroba yang mampu mengurai racun pestisida  menjadi unsur yang tidak membahayakan. dengan mikroba ini, sekalipun tanaman di semprot dengan pestisida, tanah akan tetap subur karena residu pestisida di   urai dalam tanah


2.   HORMON PERTUMBUHAN/ ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT)
         Zat pengatur tumbuh berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya zat pengatur tumbuh berarti tidak ada pertumbuhan. Zat pengatur tumbuh pada tanaman didefinisikan sebagai senyawa organik bukan hara. Ahli biologi tumbuhan telah mengidenttifikasi 5 tipe utama ZPT yaitu auksin, sitokin, giberelin, asam absisat dan etilen.
         Auksin, fungsi utamanya mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, percabangan akar dan perkembangan Buah,  
Sitokinin, fungsi utamanya mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahaan sel dan pertumbuhan, mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan.  
Giberelin, fungsi utamanya mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan daun, mendorong pembungaan dan perkembangan buah, mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar
Asam absisat (ABA), berfungsi utamanya menghambat pertumbuhan, merangsang penutupan stomata pada kekurangan air, mempertahankan dormansi
Etilen, fungsi utamanya mendorong pematangan, memberikan pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh auksin, mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun batang dan bunga.